Waktu yang Salah
Penasaran akan sesuatu itu akan mendorong kita untuk mencari tahu dan mencobanya. Layaknya seseorang yang penasaran akan rokok lalu mencari tahu dengan mencobanya dan menjadi kecanduan. Ini rasa penasaran tentang apakah kita dapat melupakan seseorang jika hadir seseorang yang baru?
Kisah tentang seorang perempuan dan seorang laki-laki yang menjalin sebuah hubungan.
Kisah tentang seorang perempuan dan seorang laki-laki yang menjalin sebuah hubungan.
Aku mengenalmu karena kamu adalah teman dari temanku. Saat pertama kali kita bertemu rasanya canggung sekali, namun kamu tidak bosan untuk mengajak aku berbincang dan tersenyum padaku. Setelah itu kita menjadi dekat, kamu setiap hari mengirimiku pesan tanpa pernah merasa bosan.
"Good morning, lagi apa?"
"Jangan lupa sarapan ya!"
"Good night, jangan tidur larut malam ya!"
"Jangan lupa sarapan ya!"
"Good night, jangan tidur larut malam ya!"
Setelah kita melakukan pendekatan cukup lama kamu menembakku, bukan ditembak pakai pistol tetapi memakai hati. Jujur saat itu aku masih belum dapat melupakan seseorang, maka dari itu aku tidak langsung menerimamu. Disatu sisi aku takut menyakiti hatimu, namun disisi lain aku juga penasaran apakah aku mampu melupakannya?
Dan akhirnya aku jujur padamu,
"aku menyukai seseorang, kalau kamu mampu membuat aku melupakannya aku bersedia." Akhirnya kita berpacaran.
Dan akhirnya aku jujur padamu,
"aku menyukai seseorang, kalau kamu mampu membuat aku melupakannya aku bersedia." Akhirnya kita berpacaran.
Kamu berusaha membuatku melupakannya, kamu juga berusaha menunjukkan kalau kamu menyayangiku. Setiap hari kita melakukan panggilan telepon dan video call, lalu kamu memintaku bernyanyi padahal suaraku tidak merdu. Kamu bertanya apa lagu kesukaanku, makanan kesukaanku dan warna kesukaanku? Lalu kamu berusaha untuk menyukainya juga.
Aku mudah sekali untuk marah dan kamu selalu mengirimiku voice note,
"Sudah marahnya? Kalau belum selesai, lanjutkan marahnya."
Kita juga sering bertengkar seperti pasangan lainnya, namun uniknya kita saling memukul, ini hanya sekedar candaan. Kamu memanggilku panda dan aku memanggilmu kerbau, mungkin terdengar menjijikan namun gaya berpacaran setiap orang orang berbeda bukan?
"Sudah marahnya? Kalau belum selesai, lanjutkan marahnya."
Kita juga sering bertengkar seperti pasangan lainnya, namun uniknya kita saling memukul, ini hanya sekedar candaan. Kamu memanggilku panda dan aku memanggilmu kerbau, mungkin terdengar menjijikan namun gaya berpacaran setiap orang orang berbeda bukan?
Lalu kita berpacaran di tempat yang sederhana, kita duduk di pinggir jalan sambil menikmati makanan kesukaanku. Saat itu kamu berjanji akan membelikan aku makaroni dan choki-choki kalau aku kepedasan dapat memakan keduanya sekaligus. Kamu juga sering memarahiku karena aku yang tidak dapat menjaga pola makan dan lambungku yang tidak kuat mencerna makanan pedas tetapi aku keras kepala makan-makanan pedas.
Aku selalu menolak jika kamu ingin membelikan aku makanan, karena aku tahu uang jajan kamu tidak banyak jadi aku hanya meminta dibelikan air mineral dingin. Kamu hebat karena berinisiatif membantu orang tuamu untuk mencari uang jajan tambahan, dan aku dengan senang hati membantumu. Karena kamu selalu menyombongkan diri kalau kamu tidak ingin memakai uang orang tua untuk berpacaran.
Aku selalu menunggumu pulang agar kita dapat pulang bersama, jika ditanya apakah aku bosan? Ya tentu saja! Tapi aku harus rela menunggu, lalu kita pulang dengan menaiki angkutan umum. Saat kepalaku terantuk jendela angkutan umum karena pak supir yang membawanya ugal-ugalan, kamu mencium keningku karena aku merasa kesakitan.
Kamu selalu bercerita yang dapat membuatku tertawa, karena kamu senang saat aku tertawa. Kamu yang menjahiliku dengan membuka ikatan rambutku, karena menurutmu aku lebih cantik saat digerai. Aku terkejut karena kamu yang tiba-tiba mencium pipiku, lalu mencubit pipiku dengan gemas yang akhirnya membuat aku marah,
"Ih apa sih sakit tahu!"
Dan kamu hanya tertawa. Setiap hari aku menunggumu di tempat yang akhirnya menjadi tempat spesial untuk kita berdua. Saat kamu menjemputku di pertigaan lampu merah karena aku ingin membeli makanan kesukaanku, lalu kita menaiki motor tua yang kamu pinjam dari tetanggamu. Dan aku memelukmu karena kamu yang memaksa aku agar tidak terjatuh.
"Pegangan nanti kamu terjatuh!"
"Ih apa sih sakit tahu!"
Dan kamu hanya tertawa. Setiap hari aku menunggumu di tempat yang akhirnya menjadi tempat spesial untuk kita berdua. Saat kamu menjemputku di pertigaan lampu merah karena aku ingin membeli makanan kesukaanku, lalu kita menaiki motor tua yang kamu pinjam dari tetanggamu. Dan aku memelukmu karena kamu yang memaksa aku agar tidak terjatuh.
"Pegangan nanti kamu terjatuh!"
Tapi akhirnya kamu lelah denganku, karena aku belum dapat melupakannya. Setelah itu kamu memilih perempuan lain yang mampu menyayangimu juga dan perempuan yang mampu membuatmu tertawa. Akhirnya kita berpisah karena kamu sadar kalau selama ini dirimu hanya dijadikan alat untuk aku melupakannya.
Teruntuk kamu yang sudah berbahagia sekarang, mungkin aku sudah mengecewakanmu tetapi terima kasih dahulu kamu sudah berusaha keras. Sekarang aku sadar jika melupakan seseorang itu tidak mudah dan menyakiti seseorang itu tidak baik. Dari hari-hari yang sudah kita lalui bersama itu adalah pelajaran berharga sekaligus kenangan yang aku miliki.
Teruntuk kalian: Jika kalian belum mampu melupakan seseorang, jangan mempersilahkan orang lain untuk datang. Karena kalian bisa mengecewakan dua hati, yaitu diri sendiri dan dia.
Oh my God gak nyangka gua pris! Tulisan lu bagus bangettt!!ππ
ReplyDeleteKERENNNNNπππ
ReplyDeletebagus ihπ
ReplyDeleteHidup saya berubah 359 derajat setelah membaca artikel cerita ini
ReplyDeleteTerima kasih ππ»“
Kerenn banget tulisann luu priss.. salut w
ReplyDelete