Teman Bahagia
Pertama kali melihatmu, membuatku bertanya-tanya "Dia siapa? Kenapa aku enggak pernah lihat dia?"
Sejak saat itu aku selalu memperhatikanmu, entah itu saat tersenyum, berbicara, atau melakukan hobimu.
Pertama kali kita berbincang kupikir akan canggung karena aku yang kaku saat bertemu orang baru, tapi ternyata kamu tertawa dengan candaanku, lalu mengobrol segala hal tentang dirimu dan diriku. Kita chat'an, entah kenapa aku bisa menceritakan apa yang saat itu sedang kupikirkan kepadamu, melampiaskan kemarahanku, ketakutanku akan dunia ini. Dan kamu pun dengan sabar menanggapinya, lalu menceritakan pengalaman yang kamu punya, sekaligus nasihat.
Aku merasa kita klop (bukan makanan guys), pembawaanmu yang dewasa dan aku yang terkadang seperti anak-anak. Kamu yang meneleponku saat aku menghilang, yah aku sengaja menghilang untuk dicari. Kamu yang selalu chat aku untuk sekadar mengingatkan, "Jangan lupa gereja." "Udah komsel belum?"
Terima kasih udah mau mendengarkan semua hal yang sedang kupikirkan.
Terima kasih udah mau mencariku saat aku sengaja menghilang.
Terima kasih udah mau menjadi teman yang sabar, sabar menghadapi sifatku yang kadang menyebalkan.
Terima kasih udah selalu mendukung di saat aku bilang, "Aku gak bisa," "Aku takut."
Note: "Ya semua yang kita lakukan ada konsekuensinya. Yang baik akan menghasilkan yang baik, dan yang buruk akan menghasilkan yang buruk juga. Maka dari itu, pilihlah yang baik."
niceeeee
ReplyDelete