Posts

Virtual Relationship

 Pernahkah kalian menjalani virtual relationship? Pertemuan yang tidak disengaja, namun entah mengapa aku merasa seperti sudah menemukan jodohku. Akhirnya aku berhasil menemukan dirinya,  orang yang sefrekuensi denganku. Obrolan yang tidak pernah habis untuk menghabiskan waktu bersama. Keterbukaan antara aku dengan dirinya, dan merasa seperti saling melengkapi. Dia adalah orang yang aku cari selama ini, ya dia orangnya.. Kami bercerita banyak hal,  impian-impian kami. Saling memberi kabar, saling mendengarkan dan menenangkan. Sampai akhirnya hubungan kami terhenti, dan tidak pernah ada kita.  Hanya ada aku dan dirinya,  yang akhirnya melanjutkan kembali perjalanan untuk mencari. Ternyata yang sefrekuensi tidak cukup untuk bisa bersama.

Sebenarnya Apa Itu Cinta?

 Cinta.. Kadang manis, kadang juga pahit. Manis karena bisa melewati hari-hari bersamanya. Pahit karena ternyata jalan kehidupan tidak semudah itu. Ada yang bilang cinta sejati bertemu karena mereka adalah orang sekeliling kita, Ada juga yang bilang bertemu karena main aplikasi pencari jodoh. Tapi percayalah, Tidak semudah itu mencari cinta sejati. Selama 21 tahun ini bisa dibilang menjadi manis pahitnya hidupku dalam menghadapi cinta.  Pernah ditolak oleh pria, pernah juga menolak pria. Dikejar oleh pria, lalu mengejar juga seorang pria. Tapi... Entah kenapa diri ini merasa tidak layak untuk dekat dengan seorang pria,  Apalagi pria tampan. Insecure? Jelas sekali Ketika aku dekat dengan seseorang,  Aku merasa dia adalah milikku,  Sehingga aku merasa cemburu. Padahal mungkin saja dia hanya menganggapku sebatas teman. Bodoh sekali bukan? Berkali-kali berusaha untuk bersikap biasa saja, Berkali-kali berusaha untuk tidak cemburu, Namun selalu gagal. Sampai akhirnya ...

Surat Untukmu

 Surat ini aku tujukan untukmu, surat yang tidak berani aku sampaikan langsung kepadamu. Terima kasih terhadap waktu dan hari-hari yang telah kamu luangkan untukku. Terima kasih karena kamu mencoba untuk menghibur walaupun candaanmu tidak ku mengerti. Terima kasih karena kamu membuatku merasa senang setiap hari. Terima kasih karena sudah membagikan setiap kisahmu kepadaku. Mimpi-mimpi yang kamu impikan, aku yakin kamu bisa menggapainya. Pertemuan kita memang tidak disengaja. Hanya saja, aku yang terlalu mudah nyaman. Aku yang terlalu mudah untuk buka hati. Aku yang selalu menyangkal kalau sudah jatuh hati denganmu. Hai kamu, aku harap kamu baik-baik saja. Janji kita waktu itu masih kamu ingat bukan? Aku selalu menyuruh pergi seseorang yang aku sukai Lalu saat dia benar-benar pergi, aku sangat menyesal dan berharap dia akan kembali. Aku bodoh bukan? Aku selalu takut, aku cemas, jika suatu saat kamu akan pergi dan tidak akan pernah kembali. Tapi saat itu, aku sangat bahagia. Aku menu...

Pilihan Yang Salah

 Kami adalah teman, berawal dari sebuah organisasi hingga akhirnya menjadi teman baik sampai sekarang. Suatu hari kami mengikuti acara kampus bersama, lalu kami berfoto bersama karena sudah lama tidak bertemu. Hingga suatu hari, aku menerima pesan darinya dan dia mengajak untuk mengikuti kembali acara kampus yang diselenggarakan.  Kami berbincang seperti biasa saat sedang beristirahat. Dan malam harinya dia mengirimi pesan untuk meminta foto kami berdua. Lalu kami berkirim pesan hingga malam hari.  Dia mulai membalas story instagram atau story whatsapp yang aku buat, awalnya aku tidak merasa curiga sama sekali karena kupikir itu hal yang biasa. Hingga pada suatu hari aku mendapatkan panggilan video darinya, karena panik aku langsung mematikan kamera. Ternyata temannya yang meneleponku, dan dia berada di sebelah temannya. Aku hanya tertawa saat temannya mencoba untuk menjodohkan kami berdua, dan temannya meledek kalau dia menyukaiku. Sejak saat itu aku mulai menaruh rasa c...

Pria Impian

Awalnya kami berkenalan dari social media , setelah mengobrol cukup lama disana akhirnya bertukar nomor handphone. Kami berkirim pesan hingga berbulan-bulan, sampai akhirnya dia mengakui kalau menyukaiku namun saat itu tidak langsung ku terima karena masih banyak keraguan yang aku miliki.  Prince, dia adalah seorang laki-laki tampan, mapan, dan tinggal di Korea. Mungkin kalian sempat berpikir kalau dia adalah sesosok pangeran sempurna, tidak. Dia punya satu kekurangan, yaitu tidak bisa bernyanyi. Saat itu usiaku tepat 21 tahun, lalu aku memintanya untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Tiba-tiba ada pesan masuk berisi voice note, aku langsung mendengarkannya. Saat itu aku tersenyum saat mendengar dirinya bernyanyi, aku senang karena itu pertama kalinya mendengar suaranya. Setiap hari Prince mengirimkan foto aktivitasnya agar aku mengetahui kabarnya. Dan aku pun mulai terbiasa dan mengikuti melakukan hal yang sama sepertinya. Suatu ketika aku mengajaknya untuk melakukan video c...

Teman Bahagia

Pertama kali melihatmu, membuatku bertanya-tanya "Dia siapa? Kenapa aku enggak pernah lihat dia?"  Sejak saat itu aku selalu memperhatikanmu, entah itu saat tersenyum, berbicara, atau melakukan hobimu.  Pertama kali kita berbincang kupikir akan canggung karena aku yang kaku saat bertemu orang baru, tapi ternyata kamu tertawa dengan candaanku, lalu mengobrol segala hal tentang dirimu dan diriku. Kita chat'an, entah kenapa aku bisa menceritakan apa yang saat itu sedang kupikirkan kepadamu, melampiaskan kemarahanku, ketakutanku akan dunia ini. Dan kamu pun dengan sabar menanggapinya, lalu menceritakan pengalaman yang kamu punya, sekaligus nasihat. Aku merasa kita klop (bukan makanan guys), pembawaanmu yang dewasa dan aku yang terkadang seperti anak-anak. Kamu yang meneleponku saat aku menghilang, yah aku sengaja menghilang untuk dicari. Kamu yang selalu chat aku untuk sekadar mengingatkan, "Jangan lupa gereja." "Udah komsel belum?"  Terima kasih udah mau ...

Pejuang Abad Ini

Teruntuk kalian para pejuang. Mungkin saat ini kamu harus mencari nafkah. Takut? Pastinya. Khawatir? Tentu saja. Tapi kamu hebat! Walaupun kamu takut, kamu bisa melawannya. Semoga semesta selalu melindungimu. Kamu yang saat ini sedang berjuang melawan penyakitmu. Hey... Semangatlah kamu pasti sembuh! Rasa tangismu akan segera terbayar. Nanti jika waktunya tiba kamu akan menangis bahagia. Kami disini mendukungmu untuk sembuh. Untuk kamu yang menjadi garda terdepan melawan penjajah di abad ini. Kamu hebat! Terima kasih atas perjuanganmu! Kamu adalah pahlawan di abad ini. Rasa lelahmu, rasa khawatirmu, rasa tangismu akan berubah menjadi rasa bahagia saat kita bersama-sama berhasil melewatinya. Karena matahari selalu terbit setelah malam, Pelangi selalu muncul setelah hujan, Dan rasa bahagia akan segera tiba. Mungkin saat ini aku serta orang lain tidak tahu apa yang kamu rasakan. Tapi semesta tahu, Semesta mendengar doamu, doaku, dan doa kita. Kita adalah pejuang...